Ekspresi wajah sedih memang saya tidak dapat pungkiri, tapi jangan benarkan saya untuk mengungkapkan dalam kata2. Hanya benarkan saya mengungkapkan emosi melewati airmata saya. Permintaan maaf saya dan rasa terima kasih saya.
Benarkan saya untuk perbaiki diri. Benarkan saya untuk memberi kebaikan kepada yang lain. Benarkan saya untuk memberi senyuman walau tidak berminat. Pantaskan lah saya hanya untuk seseorang yang pantas bagi saya. Beri saya kesempatan untuk berdiam diri dalam ketenangan. Yakinkan saya disaat saya ragu. Beri saya pilihan dimana disaat itu terdapat kebuntuan.
Berikan saya seseorang yang peduli pada saya dan keluarga saya. Menyayangi keluarga saya. Mengasihi keluarga saya. Dan mau berbaur dengan keluarga saya yang indah ini. Sekali lagi, pantaskan lah saya untuk seseorang yang pantas bagi saya. Pantaskan lah penyanding kedua orangtua saya sebagaimana mereka berusaha memantaskan diri untuk saling bersatu dan berkeluarga dengan cara yang indah meski berbeda.
Tidak ada yang lebih indah daripada keluarga saya.
Panjangkan lah usia mereka berdua... hindari mereka dari penyakit... berikan mereka kesempatan untuk melihat saya wisuda... benarkan mereka untuk menikmati uang hasil jerih payah saya seperti saya yang sejak dulu menikmati kenikmatan duniawi yang diberikan mereka... benarkan mereka untuk menikahkan saya dengan yang sesuai pilihan dan restunya,.. dan benarkan mereka untuk melihat wajah cucu mereka kelak. Benarkan itu semua Tuhan. Meskipun cara kami bahagia yang berbeda, tapi benarkanlah kami untuk bahagia yang lebih dari bahagia orang lain yang seiman sekalipun.